Mengapa Virus Polio Begitu Ditakuti

Mengapa virus polio begitu ditakuti
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus bernama poliovirus. Virus tersebut bisa menyebabkan kelumpuhan baik sementara maupun permanen. Selain itu, polio juga bisa mengganggu saraf pernapasan, sehingga pengidapnya kesulitan bernapas. Kondisi inilah yang membuat polio bisa membahayakan nyawa pengidapnya.
Gejala apakah yang dialami oleh penderita polio?
Adapun gejala Penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : Polio non-paralisis dapat mnyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit.
Mengapa polio virus tidak dapat menginfeksi sel sel tubuh lainnya?
Virus Polio hanya menyerang sel-sel saraf di otak karena Hanya sel saraf yang mempunyai komponen-komponen yang diperlukan untuk replikasi virus. Sel saraf memiliki reseptor yang tepat bertautan dengan antireseptor virus Polio.
Bagaimana cara penularan virus polio?
Nah, cara penularan polio bisa melalui beberapa hal di bawah ini:
- Virus yang masuk ke tubuh melalui mulut dan menginfeksi saluran usus.
- Cara penularan polio juga bisa melalui paparan kotoran pengidap polio.
- Percikan ludah saat pengidapnya bersin atau batuk.
Mengapa polio dapat menyebabkan kematian?
Beberapa orang yang terinfeksi virus polio akan mengalami gejala yang lebih parah yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, termasuk kelumpuhan dan paresthesia. 9. Kelumpuhan dari virus polio dapat menyebabkan kematian karena virus mempengaruhi otot-otot yang membantu kita bernafas.
Bagian tubuh manakah yang diserang virus polio?
KOMPAS.com – Polio adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit yang juga dikenal dengan nama poliomyelitis tersebut biasanya menyerang saluran pencernaan dan juga sistem saraf manusia.
Kapan polio ditemukan?
Penyakit ini pertama kali diakui sebagai kondisi yang berbeda oleh Michael Underwood pada tahun 1789 dan virus yang menyebabkan polio pertama kali diidentifikasi pada tahun 1908 oleh Karl Landsteiner. Wabah besar mulai terjadi pada akhir abad ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat.
Kenapa anak bisa kena polio?
Penyebab Polio Penyakit ini disebabkan oleh virus polio. Biasanya, penularan terjadi melalui kontak langsung atau mengonsumsi air dan makanan yang telah terkontaminasi dengan feses yang mengandung virus polio. Meskipun tidak memiliki gejala, tetapi pengidap polio tetap bisa menularkan virus polio kepada orang lain.
Apa dampak penyakit polio?
Polio dapat mengakibatkan gejala yang ringan atau penyakit yang amat parah, dan merupakan virus yang menyerang sistem pencernaan dan sistem saraf. Penyakit ini menyebabkan deman, muntah dan kekejangan otot dan dapat menyerang saraf, dan mengakibatkan kelumpuhan tetap.
Bagaimana cara agar kita tidak terserang penyakit polio?
Berikut sejumlah cara yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan polio.
- Vaksin.
- Mencuci tangan. ...
- Nutrisi untuk imun. ...
- Kebersihan makanan dan minuman. ...
- Memilih toilet umum.
Apa penyebab penyakit polio bagaimana cara mencegahnya?
Penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus polio. Virus tersebut menyebar melalui kontak langsung dengan feses penderita polio atau mengonsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio. Selain itu, virus polio sering pula ditularkan lewat percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin.
Siapa yang menemukan virus polio?
Jonas Salk paling dikenal melalui penemuan dan pengembangan vaksin polio pertama yang aman dan efektif. Dia lahir di New York City, di mana orang tuanya adalah imigran Yahudi-Rusia.
Apakah polio bisa terjadi pada orang dewasa?
Meskipun kebanyakan pengidap polio adalah anak-anak, tetapi penyakit saraf ini juga bisa menyerang siapa saja dari segala usia. Itulah mengapa sangat penting untuk mendapatkan vaksin polio, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa, agar bisa terhindar dari penyakit ini.
Indonesia bebas polio tahun berapa?
Sejak saat itu Indonesia berhasil memberantas polio pada tahun 2006 hingga sekarang tidak ditemukan lagi penderita polio yang disebabkan oleh Virus Polio Liar. Kemudian pada tahun 2014, label bebas polio diberikan WHO kepada Indonesia.
Imunisasi polio dimana?
Sementara itu, IPV menggunakan virus polio yang dinonaktifkan dan diberikan melalui suntikan di lengan atas atau paha. Vaksin polio perlu diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi baru lahir dan ketika bayi berusia 2, 3, serta 4 bulan. Jenis imunisasi polio pertama yang dianjurkan bagi bayi baru lahir adalah OPV.
Polio menyebabkan kelainan otot apa?
Liputan6.com, Jakarta Poliomielitis atau polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus. Virus ini menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan nyeri atau merusak saraf motorik, sehingga menyebabkan kelumpuhan otot atau ketidakmampuan untuk menggerakan tungkai atau bagian tubuh lain.
Penyakit polio apakah menurun?
Penyakit polio disebabkan oleh infeksi poliovirus dan penularannya terjadi melalui rute fekal-oral. Artinya makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita polio masuk ke mulut orang sehat. Dari penjelasan ini jelas bahwa penyakit polio tidak diturunkan pada generasi berikutnya.
Apakah polio ada vaksinnya?
Setelah penemuan vaksin oleh Jonas Salk, pengobatan polio berkembang. Hingga akhirnya peneliti keturunan Polandia bernama Albert Sabin menemukan vaksin polio yang diminum dan tersedia pada 1962. Vaksin buatan Sabin dengan cepat menggantikan vaksin yang disuntikkan ala Salk.
Apakah penyakit polio disebabkan oleh virus?
Polio merupakan penyakit yang menular dan berbahaya, terutama menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Polio disebabkan oleh Enterovirus yang disebut virus Polio dan menyerang sistem saraf sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan.
All Salk itu apa?
Arti kata salk dalam Kamus Bahasa Inggris – Indonesia adalah kb. S.vaccine vaksin pencegah polio. Dengan mengetahui banyak kosa kata dapat memudahkan anda dalam berkomunikasi maupun dalam menyampaikan pendapat yang ingin anda sampaikan kepada orang tertentu.
Post a Comment for "Mengapa Virus Polio Begitu Ditakuti"